Update Ops Patuh Polres Palopo. Ini datanya !

Jajaran Kepolisian terus menggencarkan upaya penegakan disiplin lalu lintas melalui Operasi Patuh 2025 yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia.

Selama kegiatan berlangsung, tercatat sebanyak 559 pelanggaran lalu lintas ditindak oleh petugas, baik melalui sistem ETLE Mobile, tilang langsung di lapangan, maupun teguran simpatik.

Kasat Lantas Polres Palopo, AKP Syaharuddin, menjelaskan bahwa penindakan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

“Kami melakukan penindakan terhadap 559 pelanggar, terdiri dari 2 pelanggaran melalui ETLE Mobile, 130 pelanggaran dengan tilang manual, serta 242 teguran di lapangan. Pelanggaran paling banyak ditemukan pada pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI,” ungkap AKP Syaharuddin.

Dari total pelanggaran, pelanggar dari kalangan pengendara sepeda motor mendominasi, terutama dalam kategori :

1. Tidak menggunakan helm berstandar SNI: 391 pelanggar
2. Pengendara di bawah umur: 50 pelanggar
3. Pelanggaran administrasi:
* Tidak membawa surat-surat kendaraan: 23 pelanggar
* Kelengkapan kendaraan tidak sesuai standar: 30 pelanggar

Menurut AKP Syaharuddin, pelanggaran tidak menggunakan helm saat berboncengan yang tinggi menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan pribadi saat berkendara.

“Padahal helm adalah perlindungan paling dasar saat terjadi kecelakaan. Kami terus mengedukasi masyarakat, namun tetap akan menindak tegas jika pengendara tidak mematuhinya,” tegasnya.

Tidak hanya pengendara roda dua, pelanggaran juga ditemukan pada pengemudi mobil pribadi dan truk, di antaranya:

1. Tidak menggunakan sabuk keselamatan (safety belt): 43 pelanggar
2. Surat-surat dan kelengkapan kendaraan tidak lengkap: 22 pelanggar

Petugas di lapangan menekankan bahwa semua pengemudi, tanpa terkecuali, wajib memenuhi syarat administrasi dan standar keselamatan kendaraan.

Walaupun tilang tetap dilakukan, pendekatan preventif dan edukatif tetap menjadi prioritas dalam pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2025.

Pihak Kepolisian mengaku masih memberikan ruang edukasi melalui teguran langsung bagi pelanggar yang tidak berpotensi membahayakan keselamatan lalu lintas.

“Kami tidak semata-mata menilang. Sebanyak 242 pengendara kami berikan teguran sebagai bentuk peringatan agar ke depan mereka lebih taat aturan. Namun jika pelanggaran membahayakan, seperti tidak memakai helm atau pengendara di bawah umur, tentu kami tindak tegas,” tambah AKP Syaharuddin

Dengan adanya Operasi Patuh Pallawa 2025, pihak Kepolisian berharap akan terjadi perubahan perilaku di tengah masyarakat terkait keselamatan dan kepatuhan berlalu lintas.

Operasi serupa juga akan terus digelar secara berkala sebagai bagian dari komitmen Polri dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *