Dalam upaya memperkuat hubungan kemitraan antara institusi kepolisian dan elemen adat di Kota Palopo.
Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma, SH, SIK, MM, melakukan kunjungan silaturahmi ke Istana Kedatuan Luwu pada Jumat, 25 April 2025.
Pertemuan berlangsung di Istana Kedatuan Luwu dan dihadiri oleh tokoh-tokoh adat Kedatuan Luwu, salah satunya Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja, (Opu To Sattia Raja).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun komunikasi dan mempererat sinergitas antara Polres Palopo dan Kedatuan Luwu demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang pelaksanaan PSU.
Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma menyampaikan pentingnya kolaborasi antara kepolisian dan institusi adat untuk menciptakan suasana yang kondusif.
“Kami berharap Kedatuan Luwu dapat terus bersinergi dengan kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas di Kota Palopo, apalagi menjelang PSU Pilkada. Sinergitas ini penting untuk memastikan terciptanya keamanan, kedamaian, dan kesejukan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya komunikasi yang berkesinambungan antara pihak istana dengan aparat kepolisian.
“Koordinasi yang baik akan membawa kita pada situasi yang harmonis. Untuk itu, kami sangat mengharapkan keterlibatan aktif Kedatuan Luwu dalam menjaga stabilitas daerah ini,” tambahnya.
Mewakili Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja menyambut baik kunjungan Kapolres Palopo dan menyampaikan komitmen istana dalam mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bapak Kapolres Palopo ke Istana Kedatuan Luwu. Kunjungan ini merupakan bentuk penghargaan dan sekaligus mempererat hubungan antara aparat keamanan dan institusi adat,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya juga menegaskan bahwa Kedatuan Luwu akan terus mendukung aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas, terutama menjelang PSU.
“Kami siap bersinergi dan akan selalu menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif. Dalam setiap kegiatan, kami juga selalu memulainya dengan doa dan dzikir bersama, sebagai bentuk permohonan restu dari Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa sinergi antara nilai-nilai adat dan penegakan hukum merupakan pilar penting dalam mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan sejuk.